MONYET YANG RAKUS DAN PERSAHABATAN
KURA-KURA DAN KELINCI
BABAK 1
Backsound : Suara Kicau
Burung
Pada suatu hari, sang
mentari menampakkan dirinya dengan begitu indah dan cerahnya. Burung bernyanyi
dengan kicauannya yang manja dan terbang kesana kemari di hutan. Di hutan
itulah, hidup kelinci dan kura-kura. Mereka
bersahabat dan tinggal bersama. Mereka selalu melakukan semua kegiatan
bersama-sama. Selalu bekerja sama dalam segala hal termasuk dalam mengumpulkan
makanan. Meraka sangat rajin mengumpulkan makanan di hutan.
Lagu
: Selamat Pagi Kukuruyuk
Kura-kura
: “Kamu siap untuk hari ini,
kelinci?”
Kelinci : (sambil hormat) “Selalu siap kura-kura.”
Seperti biasa, setiap
hari kura-kura dan kelinci berbincang di depan rumah mereka. Tiba-tiba, monyet
yang sedang bejalan-jalan melihat dan menghampiri mereka.
Kelinci
: (sambil mengulurkan apel)“Ini apel untukmu kura-kura.”
Kura-kura
: “Terimakasih kelinci.”
Kelinci
: “Sama-sama, Kura-Kura kawan
baikku.”
Monyet : “Hai, kura-kura. Hai Kelinci.
Sedang apa kalian berdua?”
Kura-kura : “Sedang makan buah, Nyet.”
Monyet
: (Berpikir). “Aduhh.. Perutku lapar sekali, aku lapar sekali.”
Kelinci : (Berbisik pada Kura-Kura) “Kura-kura, mari kita berikan sebagian
buah ini untuk monyet.”
Kura-kura : (mengangguk)
“Baik, kelinci.”
Kelinci
: “Hai Monyet, ini makanan
untukmu.”
Monyet : (tanpa berkata dan mengambil buah dari tangan kelinci)
Kelinci :
“Monyet lahap sekali. Kita tinggalkan saja dia di sini. Ayo kita masuk.”
Kura-kura : “Monyet, kami masuk rumah dulu ya.”
Monyet : (Masih asik dengan makanannya)
Monyet :
(setelah
makannanya habis).“Oh tidak!!! Makananku habis.” (sambil melirik) “Pasti kura-kura
dan kelinci mempunyai banyak sekali
persediaan makanan di rumahnya. Aku harus mencari ide untuk mengambil semua
makanan di rumah mereka.” (sambil
mondar-mandir dan berpkir “Ahaa, aku
punya ide. Kura-kura lebih bodoh dan mudah dibohongi daripada kelinci.
Aku harus mendekati kura-kura dan membuat kura-kura dekat dan pergi denganku.
Dengan begitu aku pasti bisa memperoleh
makanan yang dimiliki kura-kura dan
kelinci.”
Monyet
pun tersenyum bahagia karena telah menemukan ide liciknya itu.
BABAK 2
Backsound : Suara ayam
(kukuruyuk)
Keesokan paginya,
monyet datang menemui kura-kura untuk mengajak Kura-kura pergi ke pesta di desa
seberang. Namun, tanpa sepengetahuan Monyet dan Kura-kura, kelinci berada di
dalam semak-semak mengetahui pembicaraan mereka berdua karena Kelinci mengintip
mereka dari dalam rumah.
Monyet :
(menghampiri kura-kura yang sedang
mengambili buah) “Hai Kura-kura!! Apa yang sedang kau lakukan?”
Kura-kura : (membuka pintu) “Dasar
kau monyet. Kau menngaketkan aku saja. Aku sedang mengumpulkan buah-buahan. Ada
apa kau kamari?”
Monyet :
“Aku ingin memberi tahu kamu sesuatu”.
Kura-kura : “Apa itu, monyet?”
Monyet :
“Hmm.. sebentar Kura-kura. Ngomong-ngomong dimana kelinci?
Kura-kura : “Kelinci sedang tidur di dalam rumah.”
Monyet :
“Wahh bagus kalau begitu.”
Kura-kura : “Memang kenapa, Monyet?”
Monyet :
“Hmm.. Tidak apa-apa, Kura-kura.” (sambil
berbisik) “Aku hanya ingin memberitahu kalau besok akan ada pesta
besar-besaran di desa seberang. Disana akan ada makanan baaaanyaaaaaakkkkk
sekali. Maukah kamu pergi kesana denganku?”
Kura-kura : “Mau..mauu...mauu.. Pasti pestanya saaaangaaat
menyenangkan”
Monyet :
(dengan muka licik) “Tapi ada
syaratnya, kura-kura.”
Kura-kura : “Haaa.. ada syaratnya?”
Monyet :
“Iya, Kura-kura. (Monyet mendekati
Kura-kura dan membisikinya) Syaratnya sangat mudah. Kamu tidak boleh
mengajak kelinci karena ini hanya rahasia kita berdua”
Kura-kura : “Hmmm.. bagaimana mana yaa? (kura-kura diam sejenak dan berpikir) Baiklah, aku setuju dengan
syarat yang kamu berikan.”
Monyet :
“Baiklah, kalau begitu besok kamu datang ke rumahku lalu kita pergi ke desa
seberang. Ingat, jangan sampai kelinci tau rencana kita yaaa. Dan satu lagi,
bawa bekal makanan yang banyak untuk di perjalanan.”
Kura-kura : “Iya, monyeeetttt.”
Monyet :
“Ya sudah, aku pulang dulu yaa. Sampai jumpa di hari besok, Kura-kura.”
Kura-kura : “Iya, hati-hati di jalan, Monyet.”
Setelah monyet pamit pulang,
kura-kura masuk ke dalam rumah. Kemudian, kelinci keluar dari dalam
semak-semak.
Kelinci :
(keluar dari semak-semak) “Hmmm..
Kalau tidak salah dengar tadi Monyet berkata bahwa besok akan ada pesta di desa
seberang. Hmm.. pasti sangat menyenangkan. Aku juga akan datang kesana untuk
menikmati makanan.. Horreee” (loncat-loncat
kegirangan)
BABAK
3
Hari di mana waktu perjalanan ke desa sebrang datang. Kura-kura dengan
cepat begegas menuju rumah monyet, tak lupa dia membawa beberapa bekal di
belakang punggungnya. Monyet yang melihat hal tersebut senang. Dengan cepat dan
terbur-buru mereka meninggalkan kelinci sendirian.
Backsound : Suara ayam kukuruyuk
Kura-kura : “Wahh ternyata sudah pagi.. Ohh iya,
hari ini ada pesta di desa seberang dan aku harus menghampiri Monyet. Kalau
begitu aku harus segera bersiap-siap supaya tidak terlambat.”
Kura-kura : (Kura-kura
pun mengambil tas dan memasukkan buah-buahan ke dalam tasnya) “Yaa aku
sudah siap berangkat sekarang. Hmm.. Ngomong-ngomong dimana Kelinci?” (mencari-cari Kelinci) Ternyata kelinci
masih tidur. Ya sudahlah, aku tidak perlu pamit dengan Kelinci. Kata Monyet,
aku tidak boleh memberitahu Kelinci. Kalau begitu aku langsung saja pergi ke
rumah Monyet.”
Kura-kura pun pergi meninggalkan rumah menuju ke rumah Monyet. Ketika
Kura-kura sudah pergi dari rumah, kelinci terbangun dari tidurnya.
Kelinci : “Dimana Kura-kura? Kenapa tidak
ada di rumah? Ohh iya sekarang itu ada pesta di desa seberang, pasti Kura-kura
sudah pergi bersama Monyet. Kenapa aku tidak dibangunkan? Kenapa
hanya karena makanan dia tega meninggalkanku? Ya sudah kalau begitu aku akan
pergi menyusulnya.
Kelinci pun pergi
menyusul Kura-kura dan Monyet. Sedangkan Kura-kura baru saja sampai di rumah
Monyet. Disana terlihat Monyet sudah menunggu kedatangan Kura-kura.
Kura-kura : “Hai Monyet. Maafkan aku membuatmu menunggu terlalu lama.”
Monyet :
“Tidak apa-apa Kura-kura. Hmm kamu bawa apa Kura-kura?”
Kura-kura : “Aku bawa buah-buahan sebagai bekal di perjalanan,
Monyet..”
Monyet :
“Wahh… asyikkk... Kalau begitu ayo kita segera berangkat supaya tidak
terlambat.”
Kura-kura : “Ayo.. Ayo..”
Lagu : Di sini senang di sana
senang
BABAK 4
Kura-kura dan Monyet
pun pergi menyusuri jalan menuju ke desa seberang. Sepanjang perjalanan monyet
membual tentang pesta di desa sebrang. Dirinya juga selalu meminta bekal yang
dibawa oleh si kura-kura. Walalupun perjalanan yang mereka lalui sudah cukup
jauh tetapi mereka tidak menyadari jika sebenarnya kelinci mengikuti mereka di
belakang.
Monyet :
(sambil makan bekal yang ia bawa) "Kura-kura,
kita akan pesta buah. disana banyak
sekali buah-buahan. Kamu bisa makan sampai puas. Buahnya besar-besar. Hanya
makan 1 buah Kamu pasti sudah kenyang. Buahnya juga manis sekali.”
Kura-kura : "Benarkah monyet?"
Monyet :
(sambil berbisik) "benar sekali
kura-kura. Kamu pasti sangat senang disana. Kamu hanya tinggal makan buah
sepuasnya"
Kura-kura : (sambil membayangkan) "Wah....
aku mau makan semua buah-buahan"
Monyet :
"Kamu tidak akan kecewa sampai disana kura-kura. Ada nanas yang manis
seperti madu, ada semangka yang sangat besar dan merah dan ada juga berbagai
buah-buahan yang sangat manis"
Lagu
: Pepaya Pisang Jambu
Setelah merasa lelah,
mereka memutuskan untuk beristirahat. Mereka duduk bersantai di rumput yang hijau.
Kura-kura : (berhenti sejenak) “Monyet,
ayo kita istirahat terlebih dahulu”
Monyet :
(mengumpat kura-kura) “Dasar payah!” (tersenyum pada kura-kura) “Sebentar
lagi kita sampai”
Kura-kura : (dengan muka
kelelahan) “Istirahat sebentar saja. Kakiku lebih pendek dari kakimu.”
Monyet :
“Baiklah kura-kura. Ayo istirahat terlebih dahulu. Aku juga sudah lapar.”
(Kura-kura
dan monyet mengeluarkan bekal makanan)
Kura-kura : “Kamu bawa bekal apa monyet?”
Monyet :
“Aku hanya membawa pisang. Kalau kamu bawa bekal apa?”
Kura-kura : “Aku bawa pisang, apel, anggur, dan masih banyak lagi ini.”
Monyet :
(dengan membandingkan bekalnya dan bekal
kura-kura) “Kamu membawa banyak sekali. Bekalku sudah habis, tapi aku masih
lapar. Apakah kamu mau membagi bekalmu denganku?”
Kura-kura : “Ini monyet”
Monyet :
(makan dengan rakus) “Nyam, Nyam.
Mmmm.. Lezat sekali.”
Kura-kura : (sambil melihat
monyet dan menarik tas bekalnya) “Ihh, jangan kau habiskan. Ini untuk bekal
nanti.”
Monyet :
“Hehe. Iya kura-kura.”
(mereka
memakan bekal dengan lahap)
Kura-kura : (sambil berdiri) “Monyet,
ayo kita lanjutkan perjalanan. Saya sudah kenyang”
Monyet :
“Ayo kura-kura, aku juga sudah merasa kenyang.”
Selama perjalanan
menuju tengah hutan, kura-kura dan
monyet bertemu gajah.
Gajah : "Hai kura-kura. Hai
monyet. Kalian mau kemana?"
Kura-kura
: (sambil menyentuh monyet) "Emmmm...”
Monyet :
(berbisik pada kura-kura) "Kamu
lihat betapa besarnya tubuh gajah? Dia pasti sangat rakus! Kamu jangan memberi
tahunya nanti dia akan menghbiskan
banyak makanan di pesta dan kita tidak bisa makan sepuasnya”
Kura-kura : "Kami tidak mau kemana-mana gajah, kami hanya ingin bermain
dan mengunjungi saudara kami di desa sebrang.”
Gajah :
"Kalau begitu berhati hatilah karena di jalan depan ada Harimau dan
srigala buas yang sedang menunggu mangsa. Hahaha”
Kura
-kura : "Baiklah gajah. Kami
akan berhati-hati. Terimakasih Gajah.”
Gajah : (sambil berlalu) “Sama-sama. Dahh.”
Sesampainya di tengah
hutan mereka benar-benar melihat harimau yang sedang tidur pulas di bawah
pohon. Dengan langkah kaki yang mengendap-endap pelan mereka akhirnya bisa
lolos.
Monyet : “Ssstt.. Hati-hati. Jangan sampe
membangunkannya.”
Kura-kura : (mengangguk)
BABAK 5
Backsound : Suara
semak-semak (kresek-kresek)
Dalam perjalanan
kelinci mengikuti kura-kura dan monyet, tiba-tiba terdengar rintihan minta
tolong dari balik semak-semak (suara
semak-semak). Kelinci berhenti lalu mencari dari mana asal suara rintihan
tersebut.
Gajah :
(menangis sambil kesakitan). “Tolong...
Tolong... Apakah ada yang bisa menolongku.”
Kelinci :
(sambil berjalan mencari suara yang ada
dibalik semak-semak) “Siapa disana?”
Gajah :
(sambil merintih kesakitan) “Tolong
aku tolong. Kakiku sakit sekali.”
Kelinci :
(terkejut) “Hei gajah, apa yang
terjadi padamu?”
Gajah :
(sambil merintih) “Kelinci tolong
bantu aku. Aku tak tau apa yang ada dikakiku. Rasanya sakit sekali kelinci.”
Kelinci :
(mendekati gajah)“Baiklah gajah akan
kulihat apa yang membuat kakimu sakit. Coba angkat sedikit kakimu, barangkali
ada sesuatu ditelapak kakimu.”
Karena badan gajah
begitu besar, kelinci kesulitan mencari apa yang membuat kaki gajah sakit.
Setelah mencari beberapa saat kemudian kelinci menemukan duri yang menusuk kaki
gajah.
Kelinci : (sambil mencabut duri di kaki gajah) “Aku
menemukan duri ditelapak kakimu gajah. Aku akan mencabutnya. Tahan sebentar ya
gajah. Ini akan sedikit sakit.”
Gajah :
“Baiklah kelinci. Aduuuhhh sakit.”
Kelinci : (menunjukkan duri) “Nah gajah, aku
sudah selesai mencabut duri ditelapak kakimu.”
Gajah :
(sambil menggoyangkan kakinya) “Terima
kasih banyak kelinci kau telah menolongku. Sekarang kakiku sudah tidak sakit
lagi. Omong-omong kau mau pergi kemana kelinci? Dan mengapa kau sendirian?”
Kelinci :
(dengan wajah sedih) “Hmmm. Aku sebenarnya
sedang mengikuti temanku si kura-kura dan si monyet. Tetapi mungkin sekarang
aku sudah tertinggal jauh oleh mereka.”
Gajah :
“Ohh begitu. Aku tidak tahu kau sedang terburu-buru. Maafkan aku kelinci,
gara-gara kau menolongku, kau jadi tertinggal oleh mereka. Tapi kalau boleh tau
mengapa kau mengikuti mereka?”
Kelinci :
“Tidak apa-apa gajah. Aku mengikuti mereka karena aku curiga kepada si monyet.
Dia mengajak sahabatku si kura-kura pergi tanpa mengajakku. Aku takut monyet
akan berbuat jahat kepada kura-kura.”
Gajah :
“Wah jadi begitu. Sebanarnya tadi aku bertemu kura-kura dan monyet. Mungkin
merekalah yang kau maksud. Aku sempat bertanya kepada mereka tetapi mereka
hanya berkata kepadaku ingin pergi ke desa seberang.”
Kelinci :
“Benarkah gajah?”
Gajah :
“Benar kelinci. Karena kau telah menolongku, akan kutemani kau mencari sahabatmu si kura-kura. Apakah kau
tidak keberatan?”
Kelinci :
(dengan wajah gembira) “Tentu tidak
gajah. Aku sangat senang kau mau membantuku mencari sahabatku si kura-kura. Ayo
gajah kita cari kura-kura bersama.”
Gajah :
“Baiklah kelinci. Tapi kita harus berhati-hati. Di depan ada harimau.”
Kelinci :
“Baiklah.”
BABAK 6
Backsound : suara
hentakan kaki gajah
Karena begitu semangat
dan di tambah lagi langkah kaki gajah yang berderum kencang seketika
membangunkan si harimau.
Kelinci
dan gajah : (mengendap-endap) suara
hentakan kaki gajah
Kelinci :
(menutup mulut dengan satu jari dan
melihat ke arah gajah) “Ssssttttt… Jangan brisik.. nanti kamu membangunkan harimau.”
Gajah :
“Maafkan aku kelinci. Aku akan memelankan langkahku.”
Harimau :
(dengan wajah garang dan mendekati gajah
dan kelinci) “Hai kalian, kalian telah menggangu tidurku. Kalian harus
membalas ganjarannya. Whoa.. gajah yang besar dan gemuk pasti lezat kan?
Hahaha”
Kelinci :
(suara gemetar dan terbata-bata) “Jangan
makan kami wahai harimau yang baik.”
Harimau :
“Hahaha, tapi sayang sekali aku sudah makan 5 rusa minggu ini. Jadi aku tak
bernafsu memakan kalian. Sekarang apa yang dapat kalian lakukan untuk membalas
kesalahan kalian?!”
Kelinci : “ Maaf tuan harimau yang kuat,
kami tidak bermaksud membangunkanmu.”
Gajah :
“Kami tak tau cara membalas semua kesalahan kami, apakah tuan punya keinginan
yang mungkin bisa kami lakukan?”.
Harimau :
(sambil mengelilingi gajah dan kelinci) “Hahahaha,
menarik juga. Baiklah, sebenarnya aku mempunyai teman lama dia adalah si
serigala yang ada di dalam goa. Tapi entah mengapa dia enggan bertemu denganku.”
Kelinci :
“Lalu apa yang bisa kami lakukan untukmu?”
Harimau :
”Nahhh…. itu sampai sekarang aku bingung alasan dia menjauhiku.”
Gajah
: “Kalau begitu kami akan menemui
srigala temanmu. Bagaimana?”
Harimau :
“Tugas kalian adalah buat dia bisa melihat sisi baikku dan menerimaku kembali
dengan baik. Jika kalian berbohong dan melarikan diri, kalian akan ku cari dan
akan ku makan kalian!”
Kelinci :
“Baiklah, Harimau. Dimana arah tempat tinggalnya? Tunjukkanlah pada kami.”
Gajah dan kelinci berjalan ke arah
yang telah ditunjukan oleh si harimau.
BABAK 7
Kelinci dan Gajah
tersesat dalam perjalan menemui Srigala. Mereka kebingungan arah mana yang
harus mereka lalui. Tiba-tiba, dari semak-semak muncul Kancil. Kancil pun
bertanya pada Kelinci dan Gajah.
Backsound : Suara semak-semak
Kancil :
(sembari mengejutkan) “ Whoaa! Hai,
kelinci. Hai Gajah. Sedang apa kalian? Mengapa kalian terlihat kebingungan?”
Kelinci :
“Hai kancil, Ini gajah, dia adalah temanku.”
Gajah :
“Kami sedang mencari tempat tinggal. srigala Apa kamu tahu kemana arah yang
harus kami tuju?”
Kancil :
“Untuk apa kalian hendak menemui Srigala?”
Kelinci :
“Ceritanya panjang, namun pada
intinya kami berniat untuk mencari tahu alasan mengapa Srigala sekarang mulai
menjauhi Harimau, padahal dulu mereka bersahabat dekat.”
Kancil :
“Apa hubunganmu dengan harimau? Mengapa kau mau menolongnya?”
Gajah :
“Harimau adalah teman kami.”
Kelinci :
“Bisakah kamu membantu kami?”
Kancil :
“Aku bisa membantumu menunjukkan arahnya. Dari sini, kalian lurus sampai
bertemu dengan persimpangan. Setelah bertemu dengan persimpangan ambillah arah
ke kanan. Nah di dekat danau itulah tempat tinggal Srigala.”
Gajah :
“Waaa, terimakasih kancil.”
Kelinci :
“ Terimakasih kancil yang baik hati, bagaimana aku bisa membalas kebaikan
hatimu ini?”
Kancil :
“Sebenarnya ini bukanlah suatu hal yang besar. Namun jika kamu benar ingin
membalas kebaikanku. Maukah kamu memberiku makanan? Aku lapar. Belakangan ini
sulit mencari makanan di hutan.”
Kelinci :
(sambil tersenyum manis)”Tentu saja kancil
yang baik hati. Aku menyimpan banyak sekali makanan di rumahku. Kamu bisa makan
secukupnya di sana. Tapi….”
Gajah
: (menyambung)
“Tapi kelinci harus menyelesaikan urusannya terlebih dahulu. Dia harus
mencari sahabat baiknya yaitu kura-kura. Dia telah pergi bersama monyet.”
Kancil : “Oh tidak, monyet yang rakus itu. Bolehkah
aku ikut serta membantumu? Karena kamu akan memberiku makanan, aku akan ikut.”
Kelinci : (dengan
hati yang senang) “Benarkah itu wahai Kancil yang baik hati? Senang sekali
rasanya banyak teman yang membantuku.”
Gajah : (sambil
berjalan) “Kalau begitu, ayo jalan. Hari sudah mulai sore.”
Semua : (serempak)
“Ayoooooooo!!”
Lagu
: Gembira Berkumpul
BABAK 8
Backsound
: Suara Kicau Burung
Gajah, Kancil, dan
Kelinci pun berjalan menuju ke tempat yang dimaksud oleh kancil. Sesampainya di
tempat tersebut, ternyata ada Serigala. Kemudian Gajah, Kancil, dan Kelinci
menyampaikan maksud dari kedatangan mereka ke tempat tersebut.
Gajah : “Hai, Serigala.”
Serigala : (dengan
muka yang seram) “Mau apa kalian datang kesini?”
Kancil : “Janganlah marah wahai Srigala. Kami
mau memberi tahu kamu sesuatu yang penting.”
Serigala :
“Apa itu? Kalian mau minta bantuan karena kalian mau dimangsa Harimau?”
Gajah :
“Bukan seperti itu, Serigala.”
Serigala :
“Hahahahaha.. Sudahlah ikhlaskan saja diri kalian dimangsa Harimau. Dia itu
sangat rakus. Lihat saja pasti dia sedang menyiapkan perapian yang besar.”
Gajah :
“Sepertinya hari ini Harimau tidak akan memangsa kami karena Harimau sudah
makan 5 rusa dalam seminggu.”
Serigala :
“Apa??? Lima rusa?? Betapa rakus dan serakahnya dia. Sampai kapan dia akan
terus seperti itu? Dasar harimau yang rakus.”
Kelinci :
“Apakah karena dia rakus sehingga kamu tidak menerimanya sebagai temanmu lagi?”
Serigala :
“Bukan seperti itu.”
Gajah :
“Lalu?”
Kancil :
“Ayo ceritakan pada kami, Srigala.”
Srigala :
(sambil memalingkan muka dan sedih) “Aku
tidak mau berteman dengan dia bukan karena kerakusanya, tapi dua tahun lalu
adik kesayanganku mati. Saat itu aku melihat bekas luka di tubuhnya dan aku
sangat yakin kalau dia yang telah melukai adikku. Saat itu aku langsung mencari
si harimau ke seluruh hutan, tetapi tak juga kutemukan. Aku yakin dia pasti
ingin kabur dan tak mau menanggung akibat atas perbuatannya. Apakah yang
seperti itu masih dikatakan teman?
Kelinci :
“Serigala, bagaimana kamu sangat yakin kalau harimau adalah pelakunya? Aku rasa
bukti yang kamu dapatkan, tidaklah kuat untuk menjatuhkan tuduhanmu terhadap
harimau. Bagaimana kalau kamu bertemu dengan Harimau kemudian kalian
membicarakan masalah ini?”
Kancil :
“Iya, kamu dan Harimau bukankan sahabat yang baik? Aku rasa harimau tidak
mungkin berbuat jahat kepadamu. Lebih baik kau berbicara baik-baik dengannya
dan mencari tahu kebenaranya.”
Gajah :
“Benar apa kata Kelinci dan Kancil. Nah, apabila memang pelaku yang melukai
adikmu adalah Harimau, maka kamu bisa bertanya apa alasan harimau melukai
adikmu tapi kalian harus bisa mencari solusi terbaik.”
Serigala :
“Hmm.. Bagaimana ya? Ya sudah, aku setuju dengan kalian. Kalau begitu antarkan
aku untuk bertemu dengan Harimau. Ayo kita pergi sekarang!”
Akhirnya Serigala pun diantar oleh
Gajah, Kelinci, dan Kancil untuk menemui Harimau.
BABAK 9
Backsound : Suara kicau burung
Kelinci, gajah, kancil, dan srigala
menuju tempat harimau. Tak lama kemudian, mereka sampai ke tempat harimau.
Kelinci,
gajah dan kancil :"Hai harimau."
Harimau
: "Hai sahabatku. Ada apa
datang ke sini?"
Kelinci
: "Kami mengantarkan
serigala untuk bertemu denganmu."
Harimau :
(sambil mendekati Srigala) "Hai
srigala, lama tak jumpa. Bagaimana keadaanmu?"
Srigala
:"Aku sangat baik-baik saja. Kulihat kamu baik-baik saja, sungguh kamu
tidak ingat perbuatanmu 2 tahun yang lalu pada adikku? Kamu telah membunuhnya. "
Harimau :
"Apa maksudmu srigala? Aku tidak pernah membunuh adikmu."
Srigala :
"Aku tahu kamulah yang terakhir bermain dengan adikku di hutan dekat danau
dan aku melihat dengan mataku sendiri ada bekas luka di tubuh adikku"
Kelinci :
“Apakah benar seperti itu harimau?”
Harimau :
(sambil mengelilingi Srigala) “Memang
benar aku yang terakhir bermain dengannya tapi bekas luka itu bukan aku yang
melakukannya"
Srigala :
(sambil mendekatkan muka pada Harimau)“Kalau
bukan kamu siapa lagi?!!”
Kelinci :
“Tenang dulu srigala, mungkin ini salah paham"
Gajah :
“Iya benar srigala, tenang dulu."
Kancil :
“Coba jelaskan pada kami harimau, apa yang sebenarnya terjadi"
Harimau :
“luka itu sungguh bukan aku yang melakukannya. Luka itu berasal dari gigitan
ular berbisa”
Srigala : (dengan marah) “Lalu kamu tidak
melakukan apa-apa?”
Gajah :
“Tenang dulu srigala. Dengarkan penjelasan harimau sampai selesai”
Harimau :
“Saat adikmu terkena gigitan ular berbisa, aku dengan segera mencari penawar
hingga ke hutan seberang. Sayangnya, aku mendapatkan penawarnya setelah
seharian mencari kesana kemari”
Srigala :
(dengan penuh amarah) “Kamu pasti
berbohong. Aku tidak melihatmu kembali. Kamu pasti melarikan diri!!”
Kancil :
“Tenang dulu. Dengarkan penjelasan harimau terlebih dahulu”
Harimau :
“Saat aku kembali, bisa sudah menyebar ke seluruh tubuh adikmu dan aku melihat
kamu sedang menangis tersedu-sedu didepan adikmu. Aku tak tega melihat
sahabatku bersedih”
Srigala
: “Tidak mungkin. Kamu pasti berbohong.”
Harimau :
“Aku tidak berbohong. Akhirnya kuputuskan untuk memberimu waktu untuk
menenangkan diri. Hari berganti hari. Ketika aku ingin bertemu denganmu, kamu
selalu menghindariku"
Srigala :
“Benarkah? Apa kau tidak berbohong?
Harimau :
(sambil menunjukkan bukti obat penawar
racun) “Tidak. Aku berani bersumpah, Srigala.”
Srigala :
(sambil menangis) “Maafkan
kesalahanku. Aku berhutang padamu”
Harimau :
(menenangkan
srigala) “Sudahlah sahabatku, ini hanya kesalah fahaman, maafkan aku karena
tidak berhasil menyelamatkan adikmu, semoga persahabatan kita masih akan terus
berlanjut, semoga kita bisa saling menjaga satu sama lain
Srigala
: “Sekali lagi aku minta maaf, benar apa katamu semoga kita kan selalu
bersahabat harimau.” (srigala bersalaman dan berpelukan dengan harimau)
Kelinci :
(tersenyum lega) “Benar ternyata
kalian hanya salah faham, aku sangat yakin seorang sahabat tidak akan melukai
sahabatnya sendiri”
Kancil :
“O ya kelinci, bagaimana ya keadaan sahabatmu si kura-kura?”
Gajah :
“Oya kita hampir saja melewatkannya, jangan-jangan si monyet berbuat sesuatu kepadanya”
Kelinci :
(cemas) “Hmm.. kura-kura semoga dia
baik-baik saja”
Kemudian harimau dan
srigala pun sepakat untuk membantu kelinci, mereka menawarkan diri untuk
membantu kelinci
Harimau :
“Apakah kami boleh ikut membantu kalian?”
Srigala :
“Kami ingin berterimakasih karena kalian telah membantu kami, jadi izinkan kami
ikut membantu kalian”
Kelinci :
(bersemangat) “Tentu saja harimau
Srigala, kalian boleh ikut membantu. Ayo teman2 kita cari kura-kura bersama.”
Gajah Kancil Harimau dan Srigala : “Ayooo”
Lagu
: sahabat (padi)
BABAK
10
Backsound
: Suara Kicau Burung
Di tempat lain, kura-kura
sudah lelah dan tak kunjung sampai di desa seberang, kura-kura selalu bertanya
kepada Monyet kapan kiranya mereka sampai di desa seberang.
Kura-Kura : “Monyet, apakah desa seberang masih
jauh?”
Monyet
: “Masih kura-kura.”
Kura-kura : “Kita sepertinya sudah sangat jauh
berjalan.”
Monyet :
“Kau sabarlah. Sebentar lagi kita sampai. Desa seberang ada di tepi sungai
disana.”
Akhirnya Kura-kura
hanya bisa bersabar dan berharap akan segera tiba di desa seberang. Namun
terkejutlah Kura-kura karena saat tiba di tepi sungai, tidak ada pesta buah
seperti yang dikatakan oleh Monyet. Lalu tiba-tiba, kura-kura terperangkap oleh
jaring yang merupakan jebakan dari monyet. Tiba-tiba..
Kura-Kura : “Monyet tolong aku! Tolong aku!”
Monyet :
“Hahaha dasar Kura-kura bodoh. Tidak ada pesta buah di desa seberang. Aku hanya
menipu mu. Semua bekal buah dalam tasmu sekarang menjadi milikku. Semua ini
akan aku makan, dan kau Kura-kura akan mati kelaparan disini. Hahaha.”
Kura-kura : (sambil mencoba
melepaskan diri dari ikatan) “Hei Monyet rakus! Lepaskan aku atau sahabatku
akan datang dan menghajarmu!”
Monyet :
Sahabat? Apakah dia masih menganggapmu sahabat? Kau bahkan meninggalkannya di
rumah sendirian dan memilih pergi bersama ku.
Kura-kura :
(Menangis, dan berkata lirih) “Maafkan aku kelinci.”
Monyet
tidak menghiraukan tangisan Kura-kura, dia lahap sekali memakan buah-buahan
yang ada di tas Kura-kura. Namun, karena merasa bosan. Monyet meninggalkan
kura-kura seorang diri. Setelah monyet pergi, kelinci, harimau, dan serigala
datang menolongnya.
Monyet :
“Ahhh, bosan sekali rasanya.” (sambil
berlalu) “Aku pergi dulu ya, Kura-kura. Baik-baik di sini sampai pemburu
datang menangkapmu! Hahahaha”
Kura-Kura : (berteriak) “Monyeettt!!
Tolong aku! Jangan lakukan ini padaku! Tolong-Tolong Tolong!!”
Kelinci : “Kura-kura. Hai kura-kura.
Sttttt!”
Kura-kura
: (Terkejut) “Kelinciiii Sahabatku!”
Kelinci
: “Diamlah.”
Kura-kura : “Kelinci,awas! Di belakangmu ada
serigala dan harimau.”
Serigala :
(sambil mendekati kura-kura dan
melepaskan jaringnya)“Kami tidak akan memangsamu. Tenanglah!”
Kelinci :
“Itu benar. Merekalah teman-temanku dalam mencarimu, kura-kura.”
Kura-kura :
“Oh begitu, Kau hebat, kelinci!”
Harimau :
“Sekarang kau sudah bebas, kura-kura.”
Kura-kura : (mendekati kelinci) “Maafkan
aku sahabatku, aku telah salah. Aku tak akan meninggalkanmu lagi. Aku tak akan
berbohong lagi.”
Kelinci :
Tidak apa apa sahabatku. Aku bahkan telah memaafkan mu sebelum kamu
memintanya. Aku membuntuti mu karna aku
khawatir dengan keselamatanmu.
Mereka
akhirnya berpelukan bersama. Sebagai ucapan terima kasih Kelinci dan Kura-Kura
mengajak teman-teman barunya makan bersama di rumah mereka. Tak lupa, kelinci
menceritakan apa yang hendak ia lakukan kepada monyet.
Kelinci :
“Sekarang, marilah kita pulang sahabatku. Harimau dan Serigala, terimakasih
atas bantuan kalian.”
Harimau :
“Sama-sama, kelinci. Berkatmulah aku dan srigala menjadi sahabat kembali.”
Serigala : “Terimakasih telah menghilangkan kesalahpahaman diantara
kami.”
Kelinci :
“Sama-sama temanku. Untuk membalas budi kalian, ikutlah bersama kami di rumah
kami. Kita akan pesta di rumahku. Bagaimana?”
Kura-kura, Harimau, Serigala : “Setuju.”
Kelinci :
“O iya kura-kura. Gajah dan Kancil sedang memberikan pelajaran bagi monyet yang
rakus itu. Mereka menangkap monyet seperti monyet menangkapmu. Supaya ia
ditangkap oleh pemburu.”
Kura-kura : “Jangannn!! Jangan lakukan itu kelinci. Lepaskan lah ia.”
Harimau :
“Mengapa? Dia sudah jahat padamu.”
Kura-kura : “Walaupun begitu, dia tetap teman kita. Dia selalu
bercengkrama pula dengan kita.”
Kelinci :
“Dia sudah jahat padamu.”
Kura-kura : “Tak apalah kelinci sahabatku, aku sudah memaafkannya. Dia
memberikan pelajaran berharga bagiku.”
Serigala
: “Kau yakin?”
Kura-kura
: “Yakin sekali. Tolonglah.”
Kelinci
: “Baiklah, ayo kita cari
gajah dan kancil bersama-sama.”
Di tempat lain, gajah
dan kancil telah siap menangkap monyet yang sedang asik berjalan dengan membawa
makanan kura-kura
Monyet :
“Hahaha. Memang dasar kura-kura bodoh. Mudah sekali dikelabuhi. Sangat bodoh.
Hahahaha
---
Gajah
: (sambil menjaring monyet) “Kena kau monyet! Hahaha”
Kancil :
“Matilah kau di sini oleh pemburu! Itu akibatnya jika kau jahat pada orang
lain.”
Monyet :
“Hai kalian lepaskan aku! Dasar gajah jelek dasar kancil licik. Lepaskan aku
sekarang!!!!”
Gajah :
“Kau yang licik! Kau yang telah menipu kura-kura! Pergilah kau dari sini kalau
bisa. Haha”
Monyet
: “Lepaskan!!”
---
Kura-kura : (sambil berlari) “Teman-teman. Lepaskan monyet. Kasihan dia”
Kelinci :
“Gajah, Kancil.. Lepaskan ia. Kura-kura telah memaafkannya.”
Gajah
dan Kancil : “Sungguh?”
Kelinci :
“Iya. Dan kau monyet. Beruntunglah engkau, karena kura-kura yang telah engkau
tipu telah memaafkanmu! Jika tidak matilah kau di sini!”
Monyet :
“Benarkah ?”
Kura-kura : (sambil menolong
membuka jaring) “Iya monyet, tidak apa skarang keluarlah.”
Monyet :
“Terimakasih kura-kura. Terimakasih semuanya. Maafkan kesalahanku, aku tidak
akan mengulanginya lagi.”
Harimau :
“Mulai sekarang, berusahalah mencari makanan sendiri!”
Srigala :
“Janganlah kau memanfaatkan kebaikan orang lain.”
Monyet :
“Baiklah. Mulai sekarang aku akan berusaha mencari makanan sendiri dan tidak
akan melakukan hal licik demi mendapatkan makanan. (Menunduk malu). Kura-kura,
kau sangat beruntung memiliki sahabat seperti mereka. Maafkan aku kura-kura.”
Kelinci :
“Baiklah, Monyet, kau jangan sedih. Kami telah memaafkanmu. Berjanjilah untuk
menjadi monyet yang baik dan tidak rakus.”
Monyet :
“Baiklah.”
Kancil
: “Bisalah kita pulang ke rumah
sekarang? Aku lapar. Hehe”
Gajah
: “Ayolahh.”
Semua
: “Yooooooooooooo.”
Lagu : Persahabatan
Akhirnya,
mereka kembali ke rumah dan mereka berpesta di rumah Kura-Kura dan Kelinci.
Mereka menjadi sahabat dan hidup bahagia selamanya.
THIS IS US!
THIS IS US!