Rabu, 27 Agustus 2014

Konsep Bridge pada Mikrotik

Konsep Bridge !!

  1. Bridge berfungsi untuk menggabungkan 2 atau lebih interface yang bertipe ethernet, atau sejenisnya, seolah-olah berada dalam 1 segmen network yang sama(Seperti switch/hub).
  2. Proses penggabungan interface / sejenis terjadi pada OSI Layer 2, yaitu Data Link
  3. Mengaktifkan bridge pada 2 buah interface akan menonaktifkan fungsi routing di antara kedua interface tersebut. Artinya apabila 2 buah interface digabung menjadi sebuah bridge maka fungsi routing antara kedua interface mati (tidak jalan).
  4. Mengemulasi mode switch secara software pada dua atau lebih interface



Walaupun ada kemudahan dalam menggunakan bridge, tetapi ada juga konsekuensi untuk mode bridge, yaitu :
  • Sulit untuk mengatur trafik broadcast (misalnya akibat virus, dll)
  • Permasalahan pada satu segment akan membuat masalah di semua segment pada bridge yang sama
  • Sulit untuk membuat fail over system
  • Sulit untuk melihat kualitas link pada tiap segment
  • Beban trafik pada setiap perangkat yang dilalui akan berat, karena terjadi akumulasi traffic

Port-port yang dapat dijadikan bridge-port :
  1. Ethernet
  2. VLAN ( Virtual Netwotk) : yang harus diperhatikan dalam VLAN, jangan membridge dengan induknya
  3. Wireless AP, WDS, dan Station-pseudobridge (Station-pseudobridge tidak bisa dibonding)
  4. EoIP (Ethernet over IP)
  5. PPTP

Hal-hal lain yang diperhatikan dalam Bridge :
  • Kita tidak harus memasang IP Address pada sebuah bridge interface
  • Jika kita menonaktifkan bridge, pada IP Address yang terpasang pada bridge akan menjadi invalid
  • Kita tidak bisa membuat bridge dengan interface yang bukan bertipe ethernet seperti synchronous (serial), IPIP, PPPoE, dll.
  • Namun, bisa kita lakukan bridge pada interface tersebut dengan membuat EoIP Tunnel terlebih dahulu.
  • EoIP Tunnel dijelaskan lebih detail di bagian yang lain.

    3 komentar: